skip to Main Content

Hannover Messe 2021: Visi Industri Nasional Mendunia

Oleh: Muhammad Zainal

Indonesia terus berjuang untuk menjadi pemimpin ekonomi digital di Asia Tenggara. Target itu diperkuat seiring telah diluncurkannya peta jalan Making Indonesia 4.0 pada tahun 2018, yang didedikasikan untuk modernisasi sektor manufaktur melalui pemanfaatan teknologi industri 4.0.

Saat ini, ekonomi Indonesia yang terbesar di ASEAN, dan pada tahun 2030 ditargetkan bisa naik ke peringkat 10 besar ekonomi dunia. Ini merupakan aspirasi besar yang ada dalam Making Indonesia 4.0.

Pada tahap awal implementasi industri 4.0, Indonesia akan lebih fokus mengembangkan lima sektor manufaktur andalannya (yang saat ini telah ditambah dua sektor unggulan), yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, elektronika, farmasi, serta alat kesehatan. Ketujuh sektor ini dipilih karena mampu memberikan kontribusi hingga 60 persen terhadap PDB nasional, nilai ekspor, penyerapan tenaga kerja, serta sebagai salah satu upaya untuk segera mewujudkan Indonesia yang mandiri di sektor kesehatan terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Dengan terpilihnya Indonesia sebagai negara mitra resmi Hannover Messe 2021, menjadi momentum yang tepat untuk menunjukkan kemampuan industri manufaktur nasional di mata dunia dalam upaya transformasi ekonomi khususnya bidang industri 4.0 serta upaya pemulihan ekonomi nasional selama masa pandemi Covid-19. Hannover Messe merupakan sebuah eksibisi teknologi industri yang bergengsi dan terbesar di dunia.

Kementerian Perindustrian menilai penyelenggaraan Hannover Messe 2021 akan menjadi penting bagi Indonesia dalam memacu branding nasional sekaligus mendorong peningkatan kapabilitas manufaktur dan pembangunan infrastruktur digital di tanah air. Ajang internasional ini juga diharapkan dapat membuka pandangan industri dunia tentang potensi besar Indonesia dalam menjalin kemitraan menuju transformasi industri 4.0.

Disamping itu, momentum ini dapat menjadi ajang untuk menunjukkan kepada dunia tentang kemampuan sektor manufaktur di Indonesia dalam upaya bertransformasi menuju era industri 4.0. oleh karenanya, Kemenperin mengajak seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk bersama-sama mengambil manfaat dan peluang dari penyelenggaraan Hannover Messe 2021.

Indonesia tetap mengusung tema tentang Making Indonesia 4.0, yang masih relevan dengan tema Hannover Messe 2021, yaitu Industrial Transformation. Sementara itu, Indonesia juga akan mempertahankan tagline: “Connect to Accelerate”. Tagline tersebut untuk mendorong sinergitas yang ingin dibentuk untuk mendukung pertumbuhan industri 4.0 di Indonesia.

Gelaran Hannover Messe 2021 akan mengalami penyesuaian berupa penekanan isu economic recovery post pandemic dan juga penambahan sektor prioritas, yaitu industri farmasi dan alat Kesehatan yang akan ditampilkan di dalam Paviliun Indonesia.

Tagline tersebut juga menjadi sebuah branding strategy yang menggambarkan ajakan dan undangan kepada semua pemangku kepentingan (pemerintah, pelaku industri, dan investor) dari dalam maupun luar negeri untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam rangka mempercepat dan memperkuat pertumbuhan industri di Indonesia melalui penerapan teknologi industri 4.0.

Dalam menyukseskan partisipasi Indonesia pada Hannover Messe 2021, kehadiran para pelaku Industri Indonesia perlu didorong untuk dapat memanfaatkan momentum status Indonesia sebagai Official Partner Country.

Partisipasi Sektor IKFT

Keberadaan sektor industri kimia, farmasi, dan tekstil (IKFT) tidak bisa dikesampingkan dalam mendukung program Making Indonesia 4.0, di mana sektor IKFT termasuk sektor unggulan dalam Making Indonesia 4.0.

Pada tahun 2020, sektor IKFT berperan sebesar 4,48% dari ekonomi nasional dan pertumbuhannya berkontraksi sebesar 1,49% di atas pertumbuhan nasional sebesar -2,52%. Hal tersebut didorong oleh peran industri kimia, farmasi dan obat tradisional yang mampu tumbuh di tengah hadangan pandemi Covid-19 sebesar 9,39%.

Bahkan, guna merebut peluang dari dampak pandemi Covid-19, pemerintah telah memasukkan industri farmasi dan alat kesehatan sebagai dua sektor tambahan dalam Making Indonesia 4.0 karena permintaan produk-produknya di pasar yang meningkat cukup signifikan.

Kehadiran Indonesia sebagai Official Partner Country Hannover Messe 2021, harus dimanfaatkan untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri serta mendorong keterhubungan industri Indonesia dengan jejaring rantai suplai global.

Perusahaan sektor IKFT diharapkan dapat berpartisipasi sebagai exhibitor dalam pagelaran Hannover Messe 2021. Kemampuan sektor IKFT dalam implementasi industri 4.0 tidak perlu diragukan lagi. Hal tersebut tercermin dari sebanyak delapan perusahaan meraih penghargaan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), di mana hasil assessment INDI 4.0 memperoleh nilai lebih dari indeks 3 pada tahun 2020. Pada INDI 4.0, skor 1-2 menunjukkan kesiapan awal implementasi industri 4.0. Kemudian rentang skor 2-3 menunjukkan kesiapan sedang, dan skor 4 adalah mereka yang sudah menerapkan industri 4.0.

Kemenperin terus memacu sektor IKFT untuk memasuki revolusi industri 4.0. Dirjen IKFT Kemenperin, Muhammad Khayam menyampaikan bahwa sesuai target kinerja yang telah ditetapkan oleh Kemenperin berdasarkan RPJMN tahun 2020-2024, salah satu sasarannya adalah jumlah perusahaan sektor IKFT dengan nilai INDI 4.0 lebih dari 3 bisa mencapai 11 perusahaan pada 2020, dan sebanyak 21 perusahaan di tahun 2024.

Dirjen IKFT menyatakan optimistismenya terhadap sektor IKFT dalam berakselerasi ke arah industri 4.0. Apalagi, Making Indonesia 4.0 menetapkan sektor IKFT menjadi pionir dalam penerapan industri 4.0 di Indonesia, yakni industri kimia serta industri tekstil dan pakaian. Bahkan, di tengah pandemi ini juga mengusulkan industri farmasi dan alat kesehatan juga bisa dapat prioritas pengembangan industri 4.0.

Back To Top