skip to Main Content

Progres Revitalisasi Pabrik Pupuk PUSRI-3B

Oleh: Tri Ligayanti

Industri pupuk merupakan salah satu sektor strategis yang dapat memacu perekonomian nasional. Sebab, industri pupuk berperan penting dalam mendorong peningkatan produksi sektor pertanian sehingga mampu mendukung program ketahanan pangan nasional di masa datang.

Pembangunan pabrik pupuk baru dan pengamanan operasi pabrik pupuk eksisting, berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2010 tentang Revitalisasi Industri Pupuk. Melalui Inpres tersebut, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) diinstruksikan untuk melakukan perencanaan revitalisasi pabrik pupuk, menyusun SNI pupuk, membina industri pupuk, serta mengelola/mengatur pasokan pupuk, bahan baku dan energi bersama dengan instansi terkait.

Di samping itu, Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian mengamanatkan bahwa Menteri Perindustrian berwenang melakukan pengaturan, pembinaan dan pengembangan industri pupuk, yang merupakan sektor strategis karena bertanggung jawab atas pemenenuhan kebutuhan pupuk untuk menjamin ketahanan pangan nasional.

Program revitalisasi pupuk telah dan masih dilakukan oleh Pemerintah, yang saat ini sedang berjalan antara lain adalah pembangunan pabrik Pusri-3B PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dengan kapasitas produksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun yang akan beroperasi pada 2024 untuk menggantikan pabrik Pusri-3 (kapasitas produksi urea 570 ribu ton per tahun) dan Pusri-4 (kapasitas produksi urea 570 ribu ton per tahun.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang program revitalisasi pabrik Pusri III B, berikut petikan wawancara dengan Sekretaris Perusahaan dan Tata Kelola PT Pupuk Sriwidjaya Palembang, Bapak RA Rahim:

Apa yang melatarbelakangi proyek revitalisasi pabrik pupuk Pusri III B?

Saat ini, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) memiliki empat unit produksi pupuk urea, yaitu Pusri-III, Pusri-IV, Pusri-IB, dan Pusri-IIB. Setiap unit produksi urea tersebut terintegrasi dengan unit produksi amoniak sebagai bahan baku utama produksi urea serta unit utilitas pendukung produksi. Pusri-III dan Pusri-IV adalah dua pabrik tertua yang mulai beroperasi sejak tahun 1976.

Adapun tantangan yang sedang dihadapi oleh Pusri-III dan Pusri-IV antara lain adalah umur pabrik sudah di atas 44 tahun dan saat ini beroperasi dengan konsumsi gas bumi 25% lebih tinggi dibandingkan dengan pabrik-pabrik yang menggunakan teknologi baru dan hemat energi.

Berikutnya, pemeliharaan pabrik yang relatif tua membutuhkan banyak penggantian peralatan. Upaya ini akan menyebabkan membesarnya biaya pemeliharaan. Bila tidak dilakukan, pabrik memiliki potensi mengalami kerusakan tiba-tiba. Hal tersebut menyebabkan turunnya on stream days dan menurunnya keandalan pabrik.

Selain itu, spare-part peralatan sulit diperoleh karena sudah tidak umum ditemukan di pasaran dan jika bisa dipenuhi oleh vendor maka harganya akan sangat mahal. Oleh karena itu, agar pabrik dapat beroperasi secara efisien dan tetap mampu bersaing, Pusri berencana melakukan penggantian Pusri-III dan Pusri-IV dengan membangun Pusri-IIIB yang menerapkan teknologi terbaru sehingga lebih efisien dan andal.

Bagaimana profil dari pabrik pupuk Pusri III B yang akan dibangun? Kapasitas produksi, lokasi dan rencana tahun operasi?

Pusri-IIIB akan dibangun dengan kapasitas amoniak 1.350 ton per hari dan urea 2.750 ton per hari dengan lokasi pabrik di Palembang. Pabrik ini akan beroperasi pada pertengahan tahun 2025.

Berapa kebutuhan gas bumi yang diperlukan untuk bahan baku pabrik pupuk Pusri III B dan darimana pasokan gas bumi diperoleh serta umur pasok berapa tahun?

Kebutuhan gas bumi untuk bahan baku dan utilitas Pusri-IIIB mencapai 61 MMSCFD. Untuk mengantisipasi kebutuhan operasi Pusri-IIIB, perusahaan telah mengirimkan Surat Permohonan Alokasi Gas Pusri-IIIB dan Perpanjangan Alokasi Gas Pabrik Eksisting tanggal 3 Februari 2020 kepada Kementerian ESDM. Berdasarkan surat tersebut, pasokan gas diharapkan terjamin hingga tahun 2044 dan disuplai dari lapangan sumber gas yang ada di area Sumatera Selatan, khususnya dari Pertamina EP dan ConocoPhillips.

Manfaat apakah yang akan diperoleh dari pendirian pabrik pupuk Pusri III B baik dari sisi ekonomi-komersial maupun efisiensi energi (penurunan emisi gas rumah kaca)?

Pendirian Pusri-IIIB diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk pupuk urea Pusri di pasar nasional maupun internasional. Konsumsi energi Pusri-IIIB yang lebih rendah dibandingkan denganPusri III dan Pusri-IV diharapkan dapat berdampak pada penurunan emisi gas rumah kaca dan menurunkan biaya produksi pupuk secara korporat.

Bagaimana strategi pengembangan ke depan Pusri baik dari sisi kinerja produksi, komersial maupun implementasi Industri 4.0?

Dari sisi produksi untuk meningkatkan efisiensi, Pusri akan membangun Pusri-IIIB dengan konsumsi energi yang rendah menggantikan pabrik yang sudah tidak efisien. Selain itu akan dilakukan implementasi Digital Fertilizer untuk pengelolaan proses, aset, reliability, maintenance, dan digital asset unit produksi amoniak dan urea.

Dari sisi komersial, Pusri akan menyediakan solusi pertanian yang mudah dijangkau petani dengan program implementasi Integrated Agrosolution Services yang lebih dikenal dengan Agrosolution. Disini perusahaan hadir tidak hanya dalam penyediaan pupuk saja, tetapi juga dengan pendampingan dan kawalan teknologi serta elemen-elemen yang dapat menjadi solusi bagi petani dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Agrosolution didukung dengan data science untuk eksposure kebutuhan petani, implementasi Customer Relationship Management dan Service Level Agreement, serta program pembangunan bisnis potensial ke industri lain dalam peningkatan circular economy.

Pusri juga mengikuti assessment INDI 4.0 dan telah melakukan penerapan teknologi berbasis industri 4.0 di area proses bisnis utama secara integrasi vertikal dibidang produksi dari operasi, maintenance hingga ERP menggunakan teknologi robotic, IoT, AI dan juga integrasi vertikal di bidang penjualan mulai dari pengantongan, distribusi, penjualan secara online dan juga layanan bagi end customer (petani) berupa CCM (distribution dan customer centric R&D) dan agrosolution (smart & precision farming & platform e-commerce). Harapannya, Pusri dapat mewujudkan visi perusahaan untuk menjadi Perusahaan Agroindustri Unggul di Asia.

Bentuk dukungan Pemerintah apa saja yang diperlukan Pusri baik khusus untuk proyek revitalisasi pabrik pupuk Pusri III B maupun proyek pengembangan lainnya?

Dalam pelaksanaan proyek-proyek pengembangan, Pusri senantiasa membutuhkan dukungan dari Pemerintah, khususnya adalah Jaminan ketersediaan gas bumi, Insentif pajak untuk proyek pembangunan pabrik baru (Tax Holiday), dan pemeliharaan alur sungai Musi Untuk melancarkan distribusi produk dan bahan baku. Penulis berharap program revitalisasi pabrik pupuk Pusri III B, yang pembangunan dan EPC-nya selama kurang lebih 38 bulan, dapat berjalan dengan lancar dan dapat beroperasi sesuai jadwal yang direncanakan.

Back To Top